Kenapa Kita Harus Pilih Ahok Lagi

Pilkada DKI Jakarta—Kita Pilih Ahok Lagi. Di Pilkada DKI nanti gunakanlah hak suara Anda dengan memilih pimimpin yang sudah terbukti, bukan sekedar berjanji lagi. Pilihan Anda menentukan kemajuan dan perkembangan di DKI 5 tahun kedepan nantinya.

Berikut ini Idea Mas Broh memberikan recomended  Kenapa Kita Harus Pilih Ahok lagi ?

Pilkada DKI Jakarta
Ahok—Djarot di dukung 4 Partai Besar seperti PDI Perjuangan, NasDem, Hanura, dan Golkar  
  1. Kejujuran. Dalam Hal Kejujuran pada waktu itu DPRD DKI Jakarta sepakat membentuk panitia angket memeriksa Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Mereka marah setelah Ahok membeberkan dana siluman dalam APBD. Sengketa heboh terakhir antara DPRD dan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berawal dari rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 yang diajukan oleh DPRD dan telah disahkan dewan akhir Januari lalu. Menurut Ahok, dalam APBD yang akan diajukan ke Kementerian Dalam Negeri itu mendadak muncul dana-dana yang tidak wajar. Antara lain dalam anggaran Dinas Pendidikan. Misalnya anggaran untuk pengadaan perangkat Uninterruptible Power Supply (UPS) bagi sekolah-sekolah SMP yang ditulis Rp. 6 miliar. Padahal harga UPS yang paling mahal hanya sekitar Rp 1 miliar, dan yang dianggap memadai sudah bisa dibeli dengan harga Rp. 100 juta. Peralatan itu dibutuhkan untuk menstabilkan aliran listrik bagi perangkat komputer. Ahok selanjutnya mengatakan, dana-dana tidak wajar APBD yang disebutnya “anggaran siluman” itu seluruhnya mencapai Rp 12 triliun. Sebagai Gubernur DKI, dia menolak meneruskan APBD itu kepada Kementerian Dalam Negeri. Hal itulah yang membuat para anggota DPRD marah. Mereka dengan suara bulat setuju mengajukan hak angket. Artinya, DPRD akan membentuk panitia angket yang bertugas memeriksa Gubernur Basuki Tjahaja Purnama karena melanggar berbagai UU dan aturan DPRD. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik dari Partai Gerindra, menuduh Ahok melanggar Peraturan Pemerintah dan Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang proses pengesahan APBD DKI Jakarta. Selanjutnya dia menjelaskan, panitia angket akan terdiri dari 33 anggota dewan dan bertugas maksimal 60 hari. Kemudian panitia angket akan melaporkan kepada dewan apa keputusannya, kalau ada unsur pidana dilanjutkan atau Gubernur diusulkan untuk diberhentikan. Proses pemberhentian Gubernur menurutnya harus melalui beberapa tahapan, seperti hak menyatakan pendapat, kemudian dibawa ke Mahkamah Agung, lalu disampaikan ke Presiden melalui Menteri Dalam Negeri.
  2. Memiliki Rumah Tangga Yang Harmonis. Kisah cinta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berawal dari injakan kaki dirinya kepada sang istri Veronica Tan. Basuki akrab disapa Ahok menceritakan awal pertemuannya dengan Veronica. Wajah Ahok terlihat berseri saat berkisah pertemuan dengan Veronika di salah satu gereja di Jakarta Utara. Keduanya pertama kali bertemu 22 tahun lalu, tepatnya pada 1994 di Gereja Kristus Yesus, Pluit, Jakarta Utara. Ahok dan Veronika mempunyai selisih umur sembilan tahun, di mana Ahok lebih tua dari sang istri. Selain itu, Ahok juga terkesima dengan dentingan piano yang dimainkan Veronica. Saat itu keduanya merupakan pemuda dan pemudi yang aktif di gereja. Tiga tahun berpacaran, Ahok menikahi Veronika tepat pada 6 September 1997 dan telah dikaruniai tiga buah hati, yakni Nicholas Sean, Nathania, dan Daud Albeenner. Kota Jakarta yang dipimpin Ahok merupakan tempat di mana keduanya bertemu. Berawal dari injakkan kaki, kini keduanya telah menjalin kasih kurang lebih berkisar 19 tahun.
  3. Sederhana. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang biasa di panggil "Ahok" mengaku tidak pernah mengadakan acara maupun ritual khusus saat perayaan tahun baru China atau Imlek. Beliau mengatakan bahwa sudah dari dulu, dia dan keluarga memang tidak pernah punya ritual atau perayaan khusus saat Imlek. Menurut Ahok saat Imlek, biasanya dia hanya berkumpul dengan beberapa anggota keluarga serta sejumlah kerabat, sehingga tidak perlu menggelar acara khusus. Ahok mengatakan bahwa dia mengakui dirinya dan beserta keluarga tidak pernah terikat dengan budaya Imlek. Oleh karena itu, tidak ada sembahyang khusus yang dilakukan saat Imlek.
  4. Transparan Dan Tidak Pernah Menutup-Nutupi Kekayaannya. Gaji merupakan hak setiap bulan yang diterima oleh pejabat negara. Tidak banyak kepala daerah yang menampilkan gaji dan tunjangan kepada masyarakat luas. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan terbuka memampang gaji dan tunjangan yang dia terima setiap bulan. Dipampangnya gaji Ahok di situs resminya hal tersebut bukan tanpa sebab. Karena jika menjadi pejabat tidak di perboleh bekerja lagi di tempat lain.
  5. Ahok Marah Jika Terjadi Ketidak Sesuaian. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok marah saat mengetahui masih banyak pompa air rusak pada musim hujan ini. Padahal seharusnya, pompa air berfungsi optimal untuk memompa air agar dapat meminimalisasi kemunculan genangan saat hujan turun. Ahok menginstruksikan anak-anak magang yang telah direkrutnya untuk turun ke lapangan. Hasilnya, anak-anak magang menemukan adanya pompa air di 21 lokasi yang dipenuhi sampah. Sampah itu menyebabkan pompa sulit memompa air hujan dan mengakibatkan terjadinya genangan. Ahok menginstruksikan Dinas Tata Air untuk mengawasi pompa air. Tetapi laporannya selalu tidak ada pompa yang bermasalah. Ahok mengaku lebih memilih merekrut banyak anak magang ketimbang menerima PNS. Sebagai mantan pengusaha tambang, Ahok mengetahui cara kerja pompa air. Jika pompa tersumbat sampah, trafonya akan semakin panas dan terbakar. Karena itu, perlu ada perawatan berkala yang dilakukan Dinas Tata Air DKI.  Ahok juga menemukan adanya rumah pompa yang tidak dipasang genset, serta menemukan pompa-pompa kecil di 40 lokasi belum dipasang CCTV atau kamera pengawas. Dari 150 rumah pompa dengan 453 pompa, 10 persen di antaranya mengalami kerusakan atau sekitar 28 pompa, seperti di daerah Waduk Pluit.


Prestasi Ahok Saat Menjadi Gubernur


Ahok yang terkenal dengan gaya bicara yang menggebu-gebu, tidak pernah terlihat gentar dalam membuat keputusan. Meskipun banyak yang kurang setuju dengan gaya kepemimpinannya, nyatanya beliau terus mendapat dukungan dari warga Jakarta. Banyak yang merasa puas terhadap berbagai perubahan yang dilakukan dan dibawa oleh beliau. Oleh karena itu, sebagian besar orang mengingingkan beliau kembali menjabat sebagai gubernur pada periode jabatan selanjutnya. Orang-orang ini kemudian mendukung Ahok dengan perbagai cara. Salah satunya dengan membentuk Teman Ahok, wadah bagi para pendukung Ahok.

Tentu kamu sudah banyak mengetahui prestasi Ahok melalui media massa. Akan tetapi, untuk kamu yang bukan penduduk Jakarta, mungkin kamu perlu tahu tentang beberapa prestasi Ahok yang membuat begitu banyak warga Jakarta yang mencintainya sampai saat ini.

  1. Rumah Susun Sewa Tepat Sasaran. Rumah susun atau rusun memang bukan barang baru bagi warga DKI Jakarta. Rusun pada dasarnya ditujukan bagi warga kurang mampu dengan sistem sewa. Akan tetapi, akibat ketidaktegasan pemerintah sebelumnya, rusunawa kerap dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Izin penghuni rusun yang relatif mudah, membuat banyak orang mendaftar untuk tinggal di rusun. Namun, setelah izin didapat, orang-orang ini akan menjual izin tinggal tersebut kepada orang lain dengan harga yang lebih tinggi. Selain itu, rusunawa juga kerap dijadikan solusi unuk orang-orang berpenghasilan tinggi yang ingin memiliki hunian murah. Ketika Ahok mengetahui penyelewengan ini, beliau memperketat peraturan untuk izin tinggal di rusunawa. Bagi yang ingin tinggal di rusunawa, alamat di KTP lama harus diganti dengan alamat rusunawa. Bila syarat ini tidak dipenuhi, maka izin tidak akan keluar. Oleh karena Ahok mengerti betapa sulitnya memiliki rumah di Jakarta, beliau menaikkan batas minimal gaji bagi orang-orang yang ingin tinggal di rusun. Sebelumnya, hanya orang-orang dengan penghasilan di bawah 2,5 juta per bulan yang dapat mengajukan izin sewa rusun. Sekarang, batas maksimal pendapatan penghuni rusun ditingkatkan menjadi 5 juta rupiah. Sehingga, orang-orang dengan penghasilan di bawah 5 juta per bulan diperbolehkan mengajukan izin sewa rusun.
  2. Sungai Kembali Asri. Kamu selalu berpikir bahwa sungai Ciliwung identik dengan sungai yang kotor dan jorok. Bahkan, kamu pun ikut menyangsikan keinginan Ahok untuk membuat sungai-sungai di Jakarta bersih bahkan sampai menjadi tempat wisata. Akan tetapi, keinginan Ahok ini bukan lagi khayalan. Lihat saja video di atas. Untuk urusan ini, Ahok tidak berkerja sendiri. Beliau bersama 15.000 orang pasukan oranye menyulap sungai dan jalanan di Jakarta menjadi bersih kinclong. Sekarang, tinggal bagaimana kamu sebagai warga Jakarta turut menjaga kebersihan Jakarta dengan cara tidak membuang sampah sembarangan.
  3. Memperbaiki Citra Pegawai Negeri Sipil. Jujur saja, banyak anak muda yang memandang PNS dengan sebelah mata. Ahok mengubah citra PNS tersebut dengan merombak struktur kepegawaian. Ahok juga membuat kebijakan yang memotivasi kerja PNS. Misalnya penambahan gaji PNS di perbagai tingkatan. Tapi, tahukah kamu bahwa ini merupakan strategi Ahok? "Mungkin (pejabat) senior yang biasa curi anggaran enggak puas dengan gaji ini. Tapi (PNS) junior yang bawah merasakan gaji seperti ini akan senang. Asal kerjanya bagus dan berani melaporkan pimpinannya kalau enggak benar. Makanya kami sengaja mau kasih gaji ini ke orang yang merasa gaji segitu cukup," tutur Ahok. Dengan gaji yang lebih tinggi, pegawai PNS akan bekerja lebih giat. Pejabat yang ‘nakal’ juga akan berpikir dua kali untuk menerima sogokan dari perbagai pihak bila tidak ingin posisinya digantikan oleh orang lain.
  4. Jakarta Ramah Anak Muda. Ahok menyadari bahwa anak muda adalah penggerak bagi kemajuan Jakarta. Beliau mengggandeng anak muda dari pelbagai kalangan untuk menjadikan Jakarta yang lebih baik. Contohnya dalam pembahasan kebijakan Kantong Plastik Berbayar, Ahok menggandeng anak muda dari organisasi lingkungan untuk turut serta menyumbangkan opini dalam isu tersebut. Selain itu, ada juga program Jakarta Smart City. Dalam Melalui program ini, Ahok memantau antusiasme anak muda dan kemudian mengerahkan mereka untuk memberikan masukan secara langsung mengenai aspek-aspek dari Jakarta yang perlu dibenahi. Mungkin kamu pun juga telah berpartisipasi di program-program yang Ahok rancang.
  5. Transparasi. Inilah salah satu keunggulan Ahok daripada gubernur-gubernur sebelumnya, yaitu dalam soal transparasi. Ahok meminta agar DPRD DKI Jakarta lebih transparan dalam penyerapan dana APBD. Beliau juga tak tidak sungkan menunjukkan berkas-berkas pembelian lahan RS Sumber Waras. Beliau juga sering menceritakan pelbagai laporan keuangan pemerintah DKI kepada publik. Hal ini beliau lakukan agar masyarakat turut serta menilai kinerja pemerintah. Dengan demikian, beliau membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
  6. Mengurai Kemacetan. Buatmu yang bekerja di Jakarta, kamu sudah sangat maklum dengan kemacetan di Jakarta. Bahkan, Jakarta menduduki peringkat pertama sebagai kota termacet di dunia versi majalah Time edisi 4 Februari 2015. Ahok bukannya menutup mata akan hal ini, justru beliau mengerahkan segala kemampuan untuk mengurangi kemacetan. Beliau membuat aturan kopaja yang terintegrasi dan saat ini sedang membangun MRT. Tidak hanya itu, Ahok juga meninjau beberapa peraturan lalu lintas yang dianggap sudah tidak relevan seperti kebijakan 3 in 1 yang dihapuskan.
  7. Kebiasaannya untuk Mendengarkan Masukan Warga. Dibalik ketegasannya, beliau adalah gubernur yang dengan sabar mendengarkan setiap keluhan dari warga Jakarta. Aplikasi Qlue! dan Lapor! Memudahkan warga Jakarta untuk menyampaikan berbagai keluhan kepada pemerintah daerah. Tak puas dengan melapor melalui aplikasi? Ahok juga mengizinkan warga untuk langsung melapor padanya. Bahkan di hari ulang tahunnya, saat relawan Teman Ahok menyanyikan lagu ulang tahun untuknya, Ahok mengizinkan tiga orang ibu-ibu menyampaikan keluhan dan keinginannya.
  8. Menangkal Segala Tuduhan Rasial. Semua prestasinya itu tidak membuatnya tidak memiliki musuh. Banyak orang yang tidak menyukai cara kepemimpinan Ahok. Banyak orang menolak Ahok sebagai gubernur lantaran dirinya merupakan keturunan Tionghoa dan beragama Kristen. Akan tetapi, Ahok menangkal semua tuduhan rasial yang dilontarkan kepadanya dengan cara merangkul semua warga DKI Jakarta tanpa memandang suku dan agama. Beberapa waktu lalu, Ahok bahkan memberangkatkan 30 orang penjaga masjid untuk melakukan umrah.
  9. Loyalitasnya pada Teman Ahok. Meski sekarang Ahok mendapat dukungan dari berbagai partai politik besar, tetapi Ahok terus menjaga hubungan baik dengan pensukunganya melalui Teman Ahok.

Ahok memiliki banyak pendukung yang menginginkannya kembali menjabat sebagai gubernur. Dukungan ini bukan instan didapatnya. Beliau membangun kepercayaan masyarakat terhadapnya melalui kinerja yang nyata. Tak heran, Teman Ahok mampu mengumpulkan satu juta KTP demi maju ke Pemilu. Akan tetapi, terlepas dari Ahok atau bukan, kamu sebagai warga Jakarta harus tetap mendukung kebijakan yang akan membawa Jakarta menjadi lebih baik. Jakarta nyaman adalah impian semua orang.

Partai Pendukung Ahok


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan tiga partai pendukungnya akan bertemu dengan pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang memiliki sebanyak 28 kursi di DPRD DKI akan membahas pemilihan kepala daerah DKI 2017. Dalam pertemuan itu nantinya dibahas terkait dengan dukungan PDIP untuk Ahok. Mereka adalah Partai NasDem sebanyak 5 kursi, Partai Hanura sebanyak 10 kursi, dan Partai Golkar sebanyak 9 kursi.

Survei Terbaru Lingkaran Survei Indonesia Tentang Elektabilitas Cagub dan Cawagub Pilkada DKI


Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbaru mereka tentang elektabilitas calon pemimpin DKI Jakarta dalam Pilkada 2016. Pimpinan LSI Denny JA mengatakan, dukungan atas gubernur inkumben Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terus menurun sejak survei Maret 2016, Juli 2016, dan Oktober 2016.

Pada survei LSI Maret 2016 lalu, elektabilitas Ahok secara pribadi masih memimpin dengan elektabilitas 59,3 persen. Saat itu elektabilitas Ahok secara pribadi tetap lebih besar dibandingkan 10 calon gubernur yang lain digabung menjadi satu (Yusril IM, Tri Risma, Sandiaga, dan lainnya).

Total elektabilitas 10 orang kompetitor itu, bahkan bila dijumlah hanya mencapai 26,30 persen, sehingga total suara mereka masih jauh di bawah dukungan kepada Ahok secara pribadi.

Jika survei dilakukan untuk pasangan calon gubernur, pasangan Ahok-Djarot (Basuki TjahjaPurnama-Djarot Syaiful Hidayat) juga hanya unggul tipis saja terhadap pasangan lainnya. Ahok-Djarot memperoleh suara 31,4 persen, Anies-Uno sebanyak 21,1 persen, dan pasangan Agus-Sylviana sebanyak 19,3 persen.

Survei tersebut dilakukan pada periode 28 September hingga 2 Oktober 2016, dengan total responden sebesar 440 orang. Adapun survei dilakukan dengan cara tatap muka dan riset dilakukan dengan metode multi-stage random sampling.

“Margin of error plus minus 4,8 persen". Survei tersebut dibiaya LSI sendiri dan dilengkapi pula dengan kualitatif riset (FDG/focus group discussion, media analisis, dan depth interview).

Pada Oktober 2016 elektabilitas Ahok merosot hanya di angka 31,1 persen. Ia memang masih di atas Agus Yudhoyono sebesar 22,30 persen dan Anies Baswedan sebesar 20,20 persen.

Apabila Anies ditambah Agus akan mendapat suara 42,5 persen, bisa mengalahkan Ahok dengan selisih 11,4 persen. “Selisih ini marginnya double digit, di atas 10 persen"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

12 Jenis Kuliner Di Cimahi

Cara Menghilangkan Kerutan Di Wajah

Perbedaan Agama Wahyu Dan Bukan Wahyu