Politik Indonesia

Buku—Tujuan Politik Indonesia. Pada dasawarsa 1920-an, nama " Indonesia " yang merupakan Istilah ilmiah dalam etnologi dan geografi itu di ambil alih oleh tokoh- tokoh pergerakan kemerdekaan indonesia, sehingga nama " Indonesia " akhirnya memilik makna politis, yaitu identitas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan. Akibatnya pemerintah Belanda mulai curiga dan waspada terhadap pemakaian kata ciptaan Logan itu.

Buku
Tujuan Politik Indonesia 


Pada tahun 1922 atas inisiatif Mohammad Hatta, seorang mahasiswa Handels Hoogeschool ( Sekolah Tinggi Ekonomi ) di Rotterdam, organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di negeri Belanda ( yang terbentuk 1908 dengan nama Indische Vereeniging ) berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging atau perhimpunan Indonesia.

Majalah mereka, Hindia Poetra, berganti nama menjadi Indonesia Merdeka. Bung Hatta menegaskan dalam tulisannya : " Negara Indonesia Merdeka yang akan datang " de toekomstige vrije Indonesische staat ) mustahil disebut " Hindia Belanda ". Juga tidak " Hindia " saja, sebab dapat menimbulkan kekeliruan dengan India yang asli. Bagi kami Indonesia menyatakan suatu tujuan politik ( een politiek doel ), karena melambangkan dan mencita- citakan suatu tanah air di masa depan, dan untuk mewujudkannya tiap orang Indonesia ( Indonesier ) akan berusaha dengan segala tenaga dan kemampuannya. "

Di Indonesia Dr. Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club pada tahun 1924. Tahun itu juga Perserikatan Komunis Hindia berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia ( PKI ).

Pada tahun 1925 Jong Islamieten Bind membentuk kepanduaan  National Indonesische Padvinderij ( Natipij ). Itulah tiga organisasi di tanah air yang mula- mula menggunakan nama " Indonesia " Akhirnya nama " Indonesia " dinobatkan sebagai nama tanah air, bangsa dan bahasa pada Kerapatan Pemoeda- Pemoedi  Indonesia tanggal 28 Oktober 1928, yang kini dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda. 

Pada bulan Agustus 1939 tiga orang anggota Volksraad ( Dewan Rakyat, parlemen Hindia Belanda ), Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho Purbohadidjojo, dan Sutardjo Kartohadikusumo, mengajukan mosi kepada Pemerintah Hindia Belanda agar nama " Indonesia " diresmikan sebagai pengganti nama " Nederlandsch - Indie ". Tetapi Belanda menolak mosi ini.

Dengan pendudukan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, lenyaplah nama " Hindia Belanda ". Lalu pada tanggal 17 Agustus 1945, lahirlah Republik Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

12 Jenis Kuliner Di Cimahi

Perbedaan Agama Wahyu Dan Bukan Wahyu

Cara Menghilangkan Kerutan Di Wajah