Manusia Terlahir Suci

Buku - Manusia Terlahir Suci. Manusia menurut islam pada asalnya adalah suci. Nabi Muhammad saw. bersabda yang artinya:

" Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci ". Islam membantah adanya dosa waris seperti yang diajarkan oleh Kristen. Nenek moyang kita Adam dan Hawa memang melanggar larangan Allah untuk mendekati pohon larangan. Tetapi kemudian Allah mengajari nenek moyang kita itu, cara minta ampun dari dosa, lantas beliau minta ampun dan Allah menerimanya, difirmankan Allah dalam Surat Al Baqarah ayat 37 yang artinya sebagai berikut:

Manusia Terlahir Suci
Setiap Manusia Terlahir Suci, Dan Tidak Menanggung Dosa Sekecil Apapun 


" Sesudah itu Adam telah menerima beberapa perkataan dari Tuhan, lalu Tuhan mengampuninya ".

Nabi Muhammad saw bersabda : " Orang yang minta ampun dari dosa seperti orang yang tidak berdosa "

Dengan demikian berarti nenek moyang kita Adam dan Hawa sudah suci kembali. Sesudah itu baru beliau disuruh turun ke dunia ini. Karena itu tidak ada dosa warisan.

Menurut islam, manusia baru berdosa setelah dia aqil baligh atau mukallaf. Yaitu setelah manusia dewasa secara jasmaniah dan rohaniah. Secara jasmani ditandai oleh mimpi keluar sperma pada laki- laki dan menstruasi ( Haid ) pada wanita. Secara rohania telah berakal, karena itu menurut islam orang- orang yang belum berakal yaitu anak- anak , yaitu orang- orang yang akalnya tidak berfungsi yaitu orang tidur, dan orang- orang yang akalnya rusak yaitu orang gila, belum dan tidak berdosa.

Nabi Muhammad saw bersabda yang artinya sebagai berikut : " Yang terlepas dari hukum ( dosa ) ada tiga golongan: Anak- anak hingga dia baliq ( dewasa ), orang tidur hingga dia bangun dan orang gila hingga dia sembuh. ( H. R. Abu Dawud dan Ibnu Majah ).
Dosa itu menurut islam timbul karena pelanggaran terhadap hukum Tuhan. Dan dosa itu menurut islam mengotori kesucian manusia dan menyebabkan adanya azab. Dalam Surat Al Muthaffifin ayat 14 Allah berfirman yang artinya sebagai berikut:
" Sekali- kali tidak, bahkan telah mengotori ( menutupi ) hati mereka, apa yang mereka kerjakan ". Surat Al Muthaffifin ayat 14 ).

Nabi Muhammad sendiri memberi keterangan tentang ayat ini dengan sabdanya, artinya sebagai berikut :

" Sesungguhnya seseorang mu' min bila berbuat dosa, terjadilah suatu titik hitam pada hatinya. Maka jika dia taubat dan mencabut diri dari dosa itu dan segera minta ampun kepada Allah, hapuslah titik hitam itu, sehingga menutupi kesucian hatinya. Itulah dia rona yang disebutkan Allah dalam Al Quran "

Kemudian ayat tadi disambung Tuhan dengan ayat sebagai berikut:
" Sekali - kali tidak, sesungguhnya mereka , dari Tuhan mereka, di hari itu telah tertutup dan tak dapat menghadap ( bersama ) lantas mereka akan dicuci didalam neraka, ( karena pelanggaran mereka terhadap hukum Allah ). Surat Al Muthaffifin 15 )

Allah menghendaki agar hidup manusia didunia ini selalu dalam keadaan suci, sebagimana aslinya. Sebagaimana difirmankan Allah dalam Surat Al Baqarah ayat 222 yang artinya sebagai berikut.
" Sesungguhnya Allah mencintai orang yang mensucikan diri dari dosa dengan taubat dan orang- orang yang 7 ( baik lahir maupun batin ). Surat Al Baqarah 222 ).
" Sesungguhnya berbahagialah orang yang selalu mensucikan dirinya ". ( Surat Al A ' la 14 ).

Karena itu Allah memberikan petunjuk kepada manusia, agar dia selalu suci, yaitu berupa peraturan- peraturan yang harus ditaati manusia. Bila peraturan ini ditaati manusia maka kesuciannya akan selalu terpelihara.

Dan a. pabila manusia tergoda, lantas mongotori dirinya dengan dosa, Allah memberikan pula petunjuk, bagaimana caranya membersihkan kotoran dosa itu, yaitu dengan taubat, mencabut diri dari dosa itu, dan minta ampunan kepada Allah seperti dinyatakan oleh hadis di atas, atau dengan cara lain sebagai yang telah diajarkan Tuhan dengan agamanya.

Dalam memelihara kesucian itu manusia mengalami banyak kesukaran, antara lain disebabkan oleh:
  1. Kelemahannya sendiri.
  2. Banyaknya musuh- musuh yang selalu menggodanya.
  3. Mungkin Tuhan hendak mengujinya dengan dosa- dosa tersebut.

Karena itu agar manusia kuat dan tabah dalam pemeliharaan kesuciannya, kepadanya diberikan latihan- latihan tertentu, yang menurut jaminan Tuhan sendiri, bila manusia dapat lulus dalam latihan- latihan ini, kesuciannya akan mampu dipertahankannya. Maka latihan- latihan ini sangat perlu bagi manusia. Latihan- latihan itu antara lain dalam bentuk ibadah.

Jika nanti di akhirat Allah hanya bersedia menerima kembali orang- orang yang tetap suci.
" Pada hari tidak ada gunanya lagi harta dan anak. Kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati sejahtera (suci) ". ( Surat Asy Syu ' ara 88- 89 ).

Jika telah kotor dan tidak taubat, disucikan dahulu di dalam neraka, setelah suci kembali baru akan diterima Tuhan. Manusia diperintahkan memelihara kesuciannya karena dua sebab:
  1. Agar missinya sebagai khalifah Allah berhasil.
  2. Agar dapat menghadap Allah nanti di akhirat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

12 Jenis Kuliner Di Cimahi

Cara Menghilangkan Kerutan Di Wajah

Perbedaan Agama Wahyu Dan Bukan Wahyu