Pembuktian Adanya Roh

Buku - Pembuktian Adanya Roh. Pengakuan ahli ilmu tentang adanya roh pada manusia. Zainal Arifin Abbas mengatakan: " Soal percaya kepada Tuhan atau tidak, berputar - putar antara percaya kepada akhirat atau tidak. Dan soal ini berpokok kepada: Apa pokok acara jika akhirat itu ada. Maka jelas, bahwa yang dituju adalah roh. Jika kepercayaan tentang roh tidak ada, tidak perlu percaya pada akhirat, dan akhirnya tidak perlu percaya terhadap Tuhan. " ( Perkembangan Fikiran Terhadap Agama, hal. 99 )

Pembuktian Adanya Roh
Bukti Adanya Roh Menurut Para Ahli 

Dengan demikian kepercayaan atau pengakuan terhadap adanya roh adalah merupakan pokok persoalan untuk beragama atau ber- Tuhan tidaknya seseorang. Karena itu persoalan roh ini menjadi amat pentingnya.

Orang - orang beragama sepanjang sejarah mempercayai adanya roh, dan akhirat dan ini menetapkan adanya Tuhan. Tetapi orang - orang yang telah materialisme tidak percaya adanya roh, karena itu tidak percaya akan adanya akhirat  dan tidak percaya kepada adanya Tuhan. Karena itu persoalannya menjadi amat sulit. Kesulitan ini menjadi bertambah, seperti telah dikatakan di atas, Tuhan merahasiakan soal roh ini kepada manusia. Berdasar itu, disini kita mengambil jalan memintas saja, yaitu pengakuan para ahli ilmu terhadap adanya roh ini.

  • Socrates di dalam bukunya " Phedon " ia telah menetapkan adanya roh dan kekalnya.
  • Plato, menurut pendapatnya: roh itu hidup dan tidak menerima fana, terkurung di dalam penjara yang akan binasa, yang dinamakan tubuh.
  • Descartes ( 1500 M ), Filosof Perancis, bapak Rasionalisme ini mengatakan: Oleh karena roh itu lain daripada  tubuh, maka tidaklah dapat digambarkan bahwa roh itu akan mengikuti keadaan dan nasib tubuh. Tubuh boleh binasa, tetapi roh tetap kekal. Hanya ia membuang roh yang berperasaan, tinggallah roh yang berfikir saja. Roh itu merupakan suatu jauhar ( Substansi ) yang tidak dapat dibagi - bagi dan tidak mau terpecah - pecah, berlainan dengan tubuh, yang jauharnya dapat dibagi - bagi dan dipisah - pisahkan serta mau berubah menurut tabiatnya sendiri.
  • Leibniz ( 1716 ) mengatakan: Roh dan jasad itu berbeda satu dari yang lain. Pengaruh salah satu keduannya tidaklah dari pada bekas pekerjaan yang lain. Tetapi tuhan telah menjadikan roh dan tubuh dalam bentuk yang satu. Sehingga gerak yang terjadi pada salah satu keduannya terdapat gerak yang seperti itu pada yang lain. Bandingkan dua arloji yang di kunci  dan pada waktu yang bersamaan keduaanya akan cocok dalam segala gerak dan diamnya. Walaupun alat keduanya berlainan tidak ada perhubungan keduanya satu dengan yang lain.
  • Pascal ( Filosof Prancis 1669 ) mengatakan: Jalan mempersatukan tubuh dan roh bukanlah pekerjaan, yang mungkin mengetahuinya. Karena manusia itu adalah makhluk yang paling ajaib. Dia sendiri belum sanggup mengetahui apa tubuh itu, dan belum pula dapat mengetahui apa roh itu. Maka siapa pula yang sanggup mengetahui jalan memperhubungkan salah satu di antara keduaanya dengan yang lain.
  • Camile Flamerbone ( Ahli Astronomi Perancis ) mengatakan: Roh itu ada, sebagai suatu ujud yang berotonom sendiri, tidak dikuasai oleh tubuh kasar (jasmani). Roh itu mempunyai kekuasaan- kekuasaan yang tertentu sendiri, yang sampai sekarang belum diketahui oleh ilmu pengetahuan. ( Pendapat- pendapat ini dikutip dari " Perkembangan Fikiran Terhadap Agama )
  • Prof H.W Mayers ( Mahaguru Phsycology di Universitas Cambridge - Inggris ), pendiri organisasi " Persatuan Pembahasan Roh " yang didirikannya di London Tahun 1882, mengatakan: ... adanya roh adalah suatu kenyataan yang tidak dapat diingkari lagi, sehingga bukti untuk tidak mempercayainya sudah lenyap sama sekali (Aqidah Islamiyah, hal. 371 ). Beliau mendirikan organisasi " Persatuan Pembahasan Roh " itu adalah sebagai reaksi terhadap faham materialisme ( yang anti roh, akhirat dan Tuhan ) yang masih merajalela waktu itu di barat dan sebagai usaha untuk menanggulaingi akibat - akibat yang telah ditimbulkan oleh faham materialisme itu. Beliau berkeyakinan bahwa apabila roh telah dapat ditetapkan adanya secara ilmiyah, manusia akan dapat diajak kembali untuk memperhatikan soal - soal roh itu. Dengan demikian manusia akan dapat diajak untuk memperbaiki keadaanya kembali dengan memperbaiki keadaan rohnya.


Secara Ilmu Jiwa telah ditetapkan bahwa tindakan manusia berasal dan dikembalikan oleh jiwanya. Orang materialisme berpendapat bahwa jiwa adalah aktivitas tubuh. Jadi tindakan manusia berasal dan di kembalikan oleh tubuhnya sendiri. Tetapi bila telah diakui roh mempunyai jauhar sendiri, berbeda dari jauhar tubuh, akan lain pandangan manusia terhadap tindakannya, yaitu seperti kata ahli jiwa tadi, rohnya yang menentukan.

Karena itu untuk memperbaiki tindakan manusia, harus melalui perbaikan terhadap rohnya. Orang - orang agama mengatakan, perbaikan roh hanya bisa dilakukan dengan agama. Akhirnya kata orang - orang ahli Ilmu Jiwa juga demikian, sperti dikatakan Huizinga , Lord Montegomery dan lain - lain yang telah kita uraikan di atas.

Dr. A. Saboe dalam bukunya " Aku di Dunia dan Akhirat " mengutip dari buku " Alam Fikiran " karangan Dr. Suriyana Suriyadipura sebagai berikut: Sesudah tubuh manusia menemui kematiannya, maka jiwa manusia itu dapat dipanggil kembali dengan perantaraan seorang medium, sesuai dengan sifatnya ( materi ), bahkan ia dapat dilihat dengan mata biasa dan dapat digambar atau di potret, sebagaimana telah dilakukan oleh seorang dari Jepang bernama Juchiro Kobayashi dengan kamera 35 mm f/2, merk: Lord 5 D tahun 1967.

Tentang pemanggilan roh lewat medium ini, di negeri  barat sudah umum dan sudah banyak buku yang di terbitkan untuk menguraikan hal itu, diantaranya " Personality of Man " karangan G.N.M Tyrrel. Dalam buku ini banyak diuraikan penomena- penomena tersebut secara ilmiah. Demikian Dr. A. Saboe dalam bukunya tersebut diatas. ( hal. 19 )

Prof. M. Farid Wajdi dalam bukunya " Dairatul Maarif " telah membicarakan pula hal pemanggilan roh ini dengan panjang lebar. Bahkan beliau mengatakan ada 40.000.000 orang pengikutnya diberbagai negara, terutama di negara - negara barat dan amerika.
Z.A Abbas telah mengutip uraian M. Farid Wajdi ini dalam bukunya " Perkembangan Fikiran Terhadap Agama " dengan berpuluh - puluh halaman . Demikian juga sayyid Sabiq dalam bukunya : " Aqidah Islamiyah " dengan beberapa lembar.

Nabi Muhammad saw. dalam perjalanan Isra' Mi' raj beliau telah bertemu, berbicara dan sholat bersama dengan roh para Nabi dan Rasul yang telah terdahulu dari beliau. Bahkan Nabi Muhammad saw. pernah berbicara dengan para roh dari sahabat - sahabat beliau di pekuburan " Baki ". ( Perkembangan Fikiran Terhadap Agama, hal. 101 ).

Sekarang ini persoalan roh itu sudah diakui dengan pasti adanya. Bahkan telah dikembangkan menjadi suatu Ilmu Kedokteran yang disebut dengan " Phsychosomatik " yaitu bagian penyakit- penyakit jasmani yang disebakan oleh hal - hal kerohanian bukan oleh bakteri  ( materi ) karena itu pengobatannya harus secara kerohanian pula. Menurut pengalaman hanya bisa disembuhkan secara itu, seperti pengalaman dari Dr. Zakiah Daradjat yang diuraikannya dalam bukunya Ilmu Jiwa Agama. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan dengan pil atau suntikan walaupun beberapa banyaknya. Dokternya disebut dengan " Psychiater "

Prof. Dr. Aulia dan Dr. Suriyana Suriyadipura telah menulis banyak kasus tentang hal ini. Bahkan K.H. S. S Jam' an, Asisten Prof. Dr. Aulia di " Poliklinik Psychosomatik " Rumah sakit umum " Cipto Mangunkusumo " di jakarta, telah mengumpulkan kasus - kasus pengalamannya dalam pengobatan secara ini dengan ajaran Agama Islam  dalam bukunya yang bernama " Islam dan Psychosomatik ".

Psychosomatik satu kata yang terdiri  atau digabung dari dua kata, yaitu : Psycho (=Jiwa ) dan soma (= Tubuh ), yang diartikan dengan penyakit - penyakit tubuh yang disembuhkan secara kejiwaan.

Dengan demikian manusia memang punya roh. Kebenarannya dinyatakan oleh Allah Penciptanya dan telah dibuktikan secara ilmiah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

12 Jenis Kuliner Di Cimahi

Cara Menghilangkan Kerutan Di Wajah

Perbedaan Agama Wahyu Dan Bukan Wahyu